Dosen saya, dulu memaknai Malaikat sebagai energi. Energi baginya unsur yang non-materi dan menggerakkan segala hal termasuk diri kita. Saat itu saya cukup keras mendebat beliau terutama dalam pendefinisian materi dan non-materi dan apakah energi bagian dari materi atau bukan. Di dunia fisika bahwa perdebatan tentang energi belum selesai hingga kini. Ahli Fisika seperti Stephen Hawking meletakkan energi ke dalam bagian dari materi. Dengan teori Cosmologinya Hawking menolak adanya kehidupan non-materi hingga Tuhan. Bertolak belakang dengan seniornya Albert Einstein yang percaya bahwa di balik energi yang terasakan ada tangan ghaib yang menggerakkan. Saya tidak ingin membahas fisika lebih jauh karena saya hanya belajar fisika di SMA dan jurusan saya dulu A-1 yang bobot pelajaran fisikanya lebih banyak tapi jelas sangat tidak berarti jika dibanding mereka yang kuliah di bidang Fisika, tetapi ada banyak hal yang bersentuhan ketika saya mendalami filsafat. Kalau kita lihat di KBBI bahwa kata energi diterjemahkan sebagai daya atau kemampuan dalam menggerakkan. Dalam bahasa Arab disebut sebagai Quwwah dan Quwwah ini muncul melalui al-Nafs. Fisikawan biasanya membagi energi ke dalam beberapa bagian; ada energi panas, energi kimia, energi nuklir, energi listrik, energi cahaya, energi gerak, energi suara, energi elastis, energi gravitasi. Yang luar biasa menarik bahwa semua energi dapat ditemukan jejaknya pada diri manusia. Apakah Energi adalah malaikat itu sendiri? Saya belum berani menyimpulkan tetapi saya terkesima ketika membaca buku Syarh Nahjul Balaghah Ibn Maytsam. Ini Syarh yang paling saya suka dibanding syarh-syarh yang lain karena coraknya yang sufistik. Nahjul Balaghah kadang diterjemahkan sebagai Risalah Kefasihan berisikan pidato, surat-surat dan nasehat-nasehat dari Ali bin Abi Thalib. Isinya luar biasa. Bahkan Rasyid Ridho menyebut bahwa apa yang ada di Nahjul Balaghah ini sebagai : "Perkataan yang di atas perkataan manusia di bawah malaikat". Nah, dalam syarh atau komentar terhadap kitab tersebut Ibn Maytsam ketika sampai pembahasan tentang perintah Allah kepada malaikat untuk sujud dan seluruh malaikat sujud kecuali Iblis, dia mengutip perkataan Ali bin Abi Thalib sebagai berikut : "Maka Malaikat yang diperintahkan sujud terhadap Adam adalah Daya Fisik dan Daya Jiwa yang mengikuti seluruh perintahnya dan mendengarkan perkataannya sedangkan sebagian besar Malaikat lainnya merupakan daya yang ada di Alam ini yang diperintahkan untuk tunduk dibawah pengelolaan manusia dan memenuhi seluruh keperluannya serta membantu mewujudkan keinginannya. Sedangkan Iblis merupakan Daya Wahmiyah (Daya Estimasi) yang bertolak belakang dengan apa yang bersumber dari Akal". Jika kita menggunakan petunjuk dari Ali bin Abi Thalib ini kita mendapati bahwa pada diri setiap manusia ada jutaan Malaikat yang bekerja untuknya. Seandainya betul bahwa malaikat adalah energi maka betapa banyaknya malaikat yang menopang kehidupan manusia tersebut. Yang selama ini saya pahami bahwa Malaikat itu begitu beragam dan begitu banyak yang tak terbatas baik yang ditugaskan di langit maupun yang dibumi, bisa jadi jenis malaikat yang di langit dan di bumi berbeda. Malaikat yang ada di bumi diperintahkan Allah untuk melayani kehidupan manusia. Dan yang paling dahsyat bin mencengangkan, ketika Allah menjanjikan para pejuang dijalan Allah yang sabar untuk mendatangkan ribuan malaikat yang mendukung mereka. بَلٰٓى ۙاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا وَيَأْتُوْكُمْ مِّنْ فَوْرِهِمْ هٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُسَوِّمِيْنَ “Ya (cukup).” Jika kamu bersabar dan bertakwa, lalu mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. (Āli ‘Imrān [3]:125) Kesabaran menjadi syarat disini untuk didatangkannya lima ribu malaikat yang membantunya. Imam al-Ghazali di dalam Ihya' Ulumuddin pada Bab al-Shabr wa al-Syukr menjelaskan bahwa malaikat akan menjaga setiap orang yang sabar dan bertaqwa dengan ribuan malaikat agar dirinya kuat dalam usahanya mentaati Allah. Itu berarti bagi orang yang sabar ribuan malaikat ada disekitar dirinya untuk menjaganya selalu dalam kesabaran tersebut. Betapa ternyata Allah SWT begitu perhatian terhadap hamba-hamba-Nya yang sabar. Sayang seribu kali sayang, selama ini kita hanya mengandalkan indera lahiriah kita untuk mengetahui segala sesuatu di sekeliling kita. Seandainya indera batin kita yang aktif mempersepsi maka kita akan mengetahui, merasakan, bahkan menyaksikan kehadiran malaikat tersebut. Mungkin ini juga yang dimaksud Rasulullah Saw : Bersabarlah niscaya Allah akan menyabarkanmu. God has perfect timing. Never early, never late. It takes a little patience and faith. But it's always worth the wait. ***
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
April 2024
Categories
All
|