Sabar adalah kata yang sering terungkap sebagai nasihat ketika ada seseorang yang tengah ditimpa musibah, derita dan beragam kesulitan lainnya. Selama ini kita memahami bahwa Sabar adalah 'nrimo' keadaan yang tidak kita sukai ketika menimpa kita. Namun makna Sabar tidak hanya itu ada beragam makna Sabar.
Al-Jurjani memaknai Sabar sebagai : "Upaya menahan diri dari mengeluh kepada sesama manusia ketika ditimpa derita kecuali kepada Allah." Zun Nun al-Mishri berbeda lagi, ia berpendapat bahwa "Sabar adalah menjauhkan diri dari tidak menerima penderitaan dan mengeluh atas kondisi tersebut serta berusaha menampilkan diri tidak memerlukan bantuan (kaya) dalam kondisi faqir." Hasan al-Mustafawi dalam kitab al-Tahqiq fi Kalimat al-Qur'an al-Karim setelah mengumpulkan makna dari beragam kamus bahasa Arab merumuskan bahwa "Sabar adalah keadaan jiwa yang tidak terombang-ambing dan terguncang tetapi diam dan tenang." Ibn Miskawayh filosof Akhlaq yang sangat termasyhur di dunia Islam menjelaskan bahwa "Sabar adalah keadaan jiwa yang teguh ketika berada dalam kondisi yang sulit dan menyakitkan serta dengan ruh yang agung dan jiwa yang kuat menanggung semua hal tersebut tanpa menampakkan keluhan dan tindakan yang bertentangan dengan kebaikan." Fayd al-Kasyani dalam kitab Mahajjah al-Baydha' membahas secara sangat detail tentang Sabar. Menurutnya "Sabar adalah sifat mulia yang hanya ada pada diri manusia tidak pada makhluk selainnya. Baik itu pada binatang, Jin, Syaitan bahkan Malaikat. Manusia karena dasar keyakinan agama dan aqalnya mengantarkan dirinya untuk tetap tegar dalam menjalankan kehidupannya yang sulit dan upaya dirinya melawan dorongan syahwatnya." Imam Muhammad al-Baqir cicit Rasulullah Saw dan penerus ilmu Ahl Bayt a.s. ketika ditanya tentang Sabar yang Indah beliau berkata: "Seseorang yang menanggung kesulitan namun tak pernah mengeluh dihadapan manusia." Kisah Terakhir, Izinkan saya menyimpulkan semua pemaknaan Sabar dalam satu kisah tentang seorang perempuan yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT sebagai Waliyatullah. Ia banyak menghasilkan karya-karya yang luar biasa dan mampu memahami semua perkataan hewan, tasbih pada dedaunan dan isyarat gunung-gunung. Seorang muridnya bertanya bagaimana ia bisa sampai pada derajat yang luar biasa seperti ini. Bonu Amin sang Waliyatullah menceritakan: "Aku dan suamiku pelajar agama. Aku begitu menghormati suamiku karena ketinggian ilmunya dan kesalehannya. Aku sangat mengagumi dan mencintainya. Suamiku memberiku 10 putra yang cerdas dan shaleh. Tetapi Allah SWT mengujiku dengan ujian yang menyayat setiap bagian dihatiku menorehkan luka yang sangat sulit untuk menanggungnya. Ketika wabah terjadi di tempat kami, suamiku sakit dan kemudian meninggal dunia. Besoknya disusul putraku dan setiap hari satu persatu putraku meninggal dunia dan meninggalkanku sendiri. Dalam kesendirianku itulah aku mempersembahkan diriku kepada Allah dan menerima setiap sayatan luka dihatiku sebagai persembahanku terhadap kecintaanku kepada Allah dan melepaskan ikatan hatiku selain kepada Allah. Sejak itulah segala tirai tersingkap dihadapanku dan perbendaharaan pengetahuan terbentang luas dalam pandangan mata batinku serta segala rahasia terbuka bagiku." Inilah makna Sabar yang sesungguhnya. ***
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
May 2024
Categories
All
|