Dalam bait ke 57 dari Do'a 1000 nama Allah atau Do'a Jawsyan Kabir (Perisai yang Kokoh) sebagai berikut : (57) اَللَّهُمَّ اِنّي اَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ يَا عَفُوُّ يَا غَفُورُ، يَا صَبُورُ يَا شَكُورُ، يَا رَؤُوفُ يَا عَطُوفُ، يَا مَسْؤُولُ يَا وَدُودُ، يَا سُبُّوحُ يَا قُدُّوسُ. سُـبْحَانَكَ يَا لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ اَلْغَوْثَ اَلْغَوْثَ خَلِّصْـنَا مِنَ النَّارِ يَا رَبِّ. "Ya Allah, aku bermohon pada-Mu dengan asma-Mu wahai Yang Maha Pemaaf, wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha Sabar, wahai Yang Maha Bersyukur, wahai Yang Maha Penyantun, wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Pengasih, wahai Yang Maha Mencintai. Maha Suci Engkau, tiada Tuhan kecuali Engkau, lindungi kami, lindungi kami, lindungi kami, selamatkan kami dari api neraka ya Rabb." Do'a 1000 Nama Allah ini juga merupakan do'a khusus yang kerap diamalkan di Pesantren Liriboyo dengan istilah "Jawsyanan". Salah satu Nama Allah yang disebutkan dalam bait ini adalah 'Al-Shobur'. Demikian juga pada Asmaul Husna bahwa nama ke 99 dari Allah SWT adalah Al-Shobur. Al-Shobur bermakna Yang Maha Sabar. Nama Allah adalah Nama-Nama Kesempurnaan yang menggambarkan ketidak terbatasan-Nya. Ketika Allah menyebut diri-Nya sebagai Al-Shobur bermakna bahwa Allah adalah Zat yang kesabaran-Nya tak terbatas. Tentu Al-Shobur tidak berarti bahwa Allah tidak terbatas menanggung derita. Bukan, karena derita menunjukkan keterbatasan. Tetapi yang dimaksud adalah Allah Zat yang tidak terbatas dalam menahan dan menangguhkan balasan-Nya terhadap perilaku hamba-Nya. Kita bisa bayangkan ada orang yang sudah berlaku keburukan dan dosa yang begitu banyaknya, tapi Allah tangguhkan azab baginya, bahkan Allah maafkan. Di zaman Nabi Musa pernah datang utusan dari satu desa menghadap Nabi Musa as. Utusan itu mengadu bahwa sudah lama hujan tidak mencurahi desa mereka sehingga kebun-kebun pertanian mereka menjadi kering, pohon-pohon gagal berbuah dan hewan-hewan ternak mereka menjadi kurus dan hampir mati. Mereka memohon agar Nabi Musa as berdoa kepada Allah SWT meminta hujan bagi mereka. Nabi Musa as memenuhi permintaan penduduk desa itu dan bermunajat kepada Allah SWT. Allah SWT berkata kepada Musa as: "Ya Musa sekiranya engkau menginginkan Aku menurunkan hujan bagi desa itu maka keluarkan seorang laki-laki dari desa itu yang telah melakukan beragam maksiat kepada-Ku selama 40 tahun." Nabi Musa as kemudian berkeliling desa mencari orang yang dimaksud sambil berteriak: "Siapa di antara kalian yang telah bermasiat selama 40 tahun keluarlah dari desa ini." Nabi Musa terus mengumumkan hal itu, namun tak satu pun laki-laki meninggalkan desa itu hingga berada di ujung desa. Namun baru saja Nabi Musa berbalik hendak mengulangi pengumumannya tiba-tiba hujan turun dengan deras dan semua penduduk berlari keluar bersuka cita. Nabi Musa as kemudian berkata kepada Allah: "Ya Allah tak satu pun laki-laki keluar dari desa ini, tetapi Engkau sudah menurunkan hujan." Allah SWT berkata: "Ya Musa ketika engkau berkeliling dan mengumumkan perintah-Ku, hamba-Ku pelaku maksiat itu mendengarkan perkataanmu dan menjadi malu sehingga ia menangis dan memohon ampunan-Ku. Hingga Aku ampuni seluruh dosa-dosanya dan Aku turunkan hujan." Nabi Musa bertanya kepada Allah: "Ya Allah siapa gerangan pelaku maksiat yang Engkau maksudkan, sebutkanlah namanya untukku." Allah menjawab: "Ya Musa selama 40 tahun Aku bersabar atas maksiat-maksiatnya dan Aku sembunyikan namanya maka bagaimana mungkin Aku menyebut namanya setelah dia bertaubat kepada-Ku." Maha Suci Allah. Andai seperi kita yang menjadi Tuhan dan itu mustahil, tapi pengandaian tak mengapa. Maka sudah lama alam semesta ini hancur lebur, bayangkan Allah SWT terus mencurahi hamba-hamba-Nya beragam kenikmatan tapi kenikmatan-kenikmatan itu justru membuat hamba-Nya bermaksiat kepada-Nya. Betapa tak tahu dirinya. Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang memiliki makrifat atas Kesabaran Allah maka dia tidak akan mengeluh dan menceritakan musibahnya." Melalui Nama Allah Al-Shobur ini Allah mengajarkan kepada kita bahwa Sabar itu bagian dari kesempurnaan. Semakin Sabar kita maka semakin sempurnalah diri kita. Kita pun dapat mengamalkan Nama Allah Al-Shobur ini sebagai zikir kita khususnya ketika beban hidup seperti hendak mematahkan punggung kita. Saya pernah bertanya pada seorang Kyai yang saya yakini sebagai Wali Allah tentang menghadapi perilaku anak yang sulit, beliau memberi nasihat "Tundukkan anakmu dengan kesabaranmu." Pasti anda pernah mendengar perintah Nabi Muhammad Saw ini: "Berakhlaklah dengan Akhlak Allah." Di antara akhlak Allah adalah Sabar, maka Ber-Sabarlah.***
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
April 2024
Categories
All
|