Ujian demi ujian yang begitu dahsyat menimpa mereka padahal mereka adalah orang-orang sholeh dan kekasih Allah. Mereka berbuat kebaikan mengajak manusia untuk berjalan di jalan yang benar dengan akhlak mereka yang indah namun kebencian, kemarahan bahkan upaya menghabisi merekalah yang didapatkan dari orang-orang yang ingin mereka selamatkan. Ada ayat menarik tentang Sabar ketika Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah Saw untuk bersabar : فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ࣖ Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) sebagaimana ululazmi (orang-orang yang memiliki keteguhan hati) dari kalangan para rasul telah bersabar dan janganlah meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari ketika melihat azab yang dijanjikan, seolah-olah mereka hanya tinggal (di dunia) sesaat saja pada siang hari. (nasihatmu itu) merupakan peringatan (dari Allah). Maka, tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik. (Al-Aḥqāf [46]:35) Ayat ini merupakan sebuah perintah pada Rasulullah Saw untuk melihat para Nabi sebelumnya yang digelari sebagai Ulul Azmi, mereka mengalami derita yang luar biasa yang tak seorang pun mampu menanggungnya. Ujian demi ujian yang begitu dahsyat menimpa mereka padahal mereka adalah orang-orang sholeh dan kekasih Allah. Mereka berbuat kebaikan mengajak manusia untuk berjalan di jalan yang benar dengan akhlak mereka yang indah namun kebencian, kemarahan bahkan upaya menghabisi mereka, yang didapatkan dari orang-orang yang ingin mereka selamatkan. Makarim Syirazi dalam al-Amtsal fi al-Tafsir Kitabullah al-Munzal menyebut bahwa yang dimaksud dengan Ulul Azmi adalah para Nabi yang memiliki kekuatan jiwa yang luar biasa. Raghib Isbahani penulis kamus al-Mufradat fi gharib al-Qur'an memaknai kata Azmi sebagai janji yang terikar di hati dalam menjalankan perintah. Ada juga yang memaknai Ulul Azmi sebagai Nabi yang di utus untuk seluruh alam baik jin maupun manusia sehingga para Nabi ini memiliki ketangguhan yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran Allah. Sebagian lagi memaknai adalah para Nabi yang mengalami penderitaan luar biasa karena perbuatan ummatnya. Tafsir al-Wasith memaknai bahwa Ulul Azmi adalah seluruh Nabi kecuali Yunus a.s. yang meninggalkan ummatnya hingga harus hidup dalam perut ikan. Tetapi umumnya Mufassir menolak pandangan ini karena di dalam ayat tersebut ada kata Minal Rusul yang menunjukkan hanya sebagian dari Rasul. Artinya Ulul Azmi ditetapkan bukan untuk seluruh Rasul akan tetapi hanya kepada Nabi-Nya yang khusus semata. Pandangan ini diperkuat juga oleh ayat dan hadits yang menyebutkan bahwa Ulul Azmi hanya terbatas pada Nabi tertentu : Ibn Abbas menyebut bahwa Ulul Azmi adalah Nuh, Ibrahim, Musa Isa dan Muhammad Saw. Seorang cicit Nabi SAW, yaitu Muhammad al-Baqir berkata : Sesungguhnya Ulul Azmi itu di antara Rasul ada lima; Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad Saw. Al-Qur'an juga menyebutkan : وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ (Ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami mengakui.” Allah berfirman, “Kalau begitu, bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” (Āli ‘Imrān [3]:81) Mengapa Allah SWT memerintahklan untuk mencontoh Ulul Azmi, karena penderitaan yang mendera para Nabi Ulul Azmi ini begitu dahsyatnya. Nuh a.s. berdakwah selam 950 tahun namun hanya sedikit yang kemudian mengikutinya, Ibrahim dibakar oleh kaumnya sendiri, Musa dikejar-kejar hendak dibunuh, Isa di salib oleh kaumnya yang dia sembuhkan penyakitnya (walau dalam versi Islam bahwa yang disalib selain Isa a.s) dan Nabi Muhammad Saw hendak dibunuh, dikejar-kejar, dilempari hingga berdarah-darah. Tetapi mereka semua sangat teguh menjalankan tugas kenabian. Jadi, ketika Allah SWT memerintahkan Rasulullah Saw untuk bersabar ada contoh sebelumnya yaitu kesabaran dan keteguhan yang telah ditunjukkan oleh Nabi Ulul Azmi. Namun mengapa Allah memerintahkan Rasululah untuk bersabar sebagaimana Ulul Azmi? Apakah mereka lebih baik dan lebih sabar dari Rasulullah Saw? Dari Tafsir al-Mizan kita memperoleh jawaban. Perintah Allah SWT untuk bersabar itu untuk membesarkan hati Rasulullah Saw yang bersedih karena ummatnya menentang dakwahnya. Dan Allah menunjukkan bahwa para Nabi Ulul Azmi mengalami hal yang sama, namun karena kesabaran yang mereka tanggung ajaran yang mereka bawa kemudian diikuti manusia di seluruh dunia dan demikian juga dengan Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw akan diikuti manusia di seluruh bagian dunia dan sepanjang zaman. Karenanya Allah menghibur Rasulullah Saw agar tidak sedih dengan memperlihatkan contoh sebelumnya. Lantas pelajaran apa untuk kita? Pertama, bahwa ada manusia yang patut di contoh kesabaran mereka dalam menjalankan kebaikan tetapi justru mendapat perlakuan buruk. Sekiranya kita berada dalam posisi tersebut, kita telah melakukan kebaikan namun balasan yang buruk kita dapatkan, bersabarlah dan teruslah melakukan kebaikan. Kedua, bahwa jangankan kita yang banyak dosa seperti ini mendapatkan ujian, para Nabi yang sudah sangat tinggi kedudukan dan dicintai Allah terus menerus dicengkeram beragam kesulitan dan ujian kehidupan yang luar biasa. Ketiga, ketika kita mendapatkan ujian dan kesulitan jangan segera berkecil hati dan berpikir bahwa Allah marah kepada kita. Tetapi bandingkanlah musibah yang kita alami dengan apa yang di alami Ulul Azmi, maka kita dapati betapa tak sebandingnya musibah dan kesulitan tersebut. Bayna sama' wa sumur. Maka bersabarlah dan lihatlah kesabaran Ulul Azmi. ***
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
April 2024
Categories
All
|