Ketika musibah terjadi kadang langit terasa runtuh, pikiran menjadi kalut dan dada seperti ditindih bebatuan, air mata mengalir tanpa henti. Apakah itu salah? Tidak, itu hal alamiah. Ketika Yusuf as tak lagi kembali, Yaqub a.s. menangis sampai memutih matanya. Saat Sayidah Khadijah diujung hidupnya dalam pangkuan Rasulullah meminta maaf tak mampu lagi menemani perjuangan Rasulullah selanjutnya. Rasul Saw menangis. Saya pastikan ketika seseorang kehilangan orang yang dicintainya dan tak ada rasa sedih menggores hatinya maka ada gangguan kejiwaan pada orang tersebut. Sabar dalam menghadapi musibah, menghadapi godaan atau dalam ketaatan memerlukan kesabaran. Kita sadar bahwa sabar adalah kebaikan namun untuk dapat Sabar kita perlu menyabar-nyabarkan diri dalam istilah disebut 'Istibar'. Terasa berat sabar terebut tapi kita berupaya terus agar kesabaran itu tidak sirna. Bagaimana caranya : 1. Mengadulah dihadapan Allah. Para Nabi dan Rasul melakukan hal ini dihadapan Allah SWT. قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ Dia (Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. (Yūsuf [12]:86) Jangan mudah percaya kepada sahabat sehingga anda menceritakan seluruh keluhan anda karena bisa jadi kelak dia akan menjadi musuhmu. Pengaduan kepada Allah justru akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah, menentramkan hati kita dan yakinlah bahwa Allah akan memberikan jalan keluar atas persoalan yang kita hadapi. Rasululah Saw bersabda: "Barangsiapa yang berusaha Sabar maka Allah akan menyabarkannya.” 2. Dekatilah orang yang shaleh Kebersamaan dengan orang-orang yang shaleh akan menenangkan jiwa kita dan membawa pengaruh baik pada diri kita. Di saat beragam kesulitan terjadi jiwa dan akal kita memerlukan ketenangan untuk bisa menghadapi semua itu. Do'a dan nasihat orang-orang yang shaleh akan sangat berpengaruh pada diri kita. Imam Ja'far salamullah alaihi berkata: "Duduk dengan kekasih Allah adalah obat bagi jiwa yang sakit.” 3. Belajarlah tentang kesabaran Ibn Maymun, seorang 'Arif, berkata: "Belajarlah tentang sabar untuk apa sabar, bagaimana bersabar dan kepada siapa kami sabar.” Pengetahuan tentang hakikat kesabaran akan membawa kita sabar bukan karena ketidakberdayaan tetapi berangkat dari kesadaran diri kita. 4. Perbanyaklah shadaqah kepada fakir dan miskin Mengapa? Karena jalan ini paling cepat mengubah keadaan kita. Di dalam al-Qur'an Allah berfirman: لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا ࣖ Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan. (Aṭ-Ṭalāq [65]:7) لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا ࣖ Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan. (Aṭ-Ṭalāq [65]:7) Ketika kesempitan menghimpit kehidupan kita, segeralah shadaqah (sedekah). Rasul yang mulia bersabda: "Sedekah menurunkan kasih sayang Allah, bahkan lebih cepat dari pedang menebas punuk onta.” 5. Zikr al-Mawt Mengingat kematian. Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin menjelaskan faidah mengingat Kematian. Al-Ghazali berkata: "Orang yang mengingat kematian akan sabar menghadapi urusan dunianya karena tidak ada persoalan yang lebih mengkhawatirkan dibanding kematian.” Dengan mengingat kematian kita sadar bahwa hidup kita di dunia sementara dan segala persoalan akan segera sirna. 6. Dan bagian keenam ini merupakan bagian yang paling penting dalam usaha bersabar dalam kesabaran, apa itu? Ikutilah kajian Ramadhan ini hingga akhir. *** Kholid Al Walid, pengasuh program Belajar Tasawuf Youtube Misykat TV
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
April 2024
Categories
All
|