Saya mengimani kaum Muslim dan Kristiani menyembah satu Tuhan yang sama. Al-Quran dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan mereka yang mengimani al-Quran dan Tuhannya Ahlul Kitab adalah satu Tuhan yang sama (Q 29:46). Ini memang soal iman. Saya menghargai mereka yang punya pandangan berbeda. Saya akan jawab beberapa keberatan yang kerap diajukan kepada orang yang punya keimanan seperti saya. Keberatan pertama: Kita tak mungkin menyembah Tuhan yang sama, sebab orang-orang Kristen menyembah manusia, yakni Yesus Kristus, bukan menyembah Tuhan.
Jawaban: Sebenarnya orang-orang Kristen bersepakat dengan kaum Muslim bahwa menyembah manusia selain Tuhan itu termasuk perbuatan syirik. Mereka tidak menyembah Yesus Kristus sebagai pengganti dari Tuhan. Mereka menyembah Yesus Kristus itu karena mereka meyakini bahwa Yesus merupakan Tuhan yang maha esa. Mereka tidak mengimani tiga Tuhan, melainkan satu Tuhan. Bagi orang Kristen, Tinitas tidak berarti Tuhan dapat dibagi tiga dan, karenanya, Trinitas tidak mereduksi keesaan Tuhan. Keberatan kedua: Allah bukanlah satu dari tiga Tuhan dalam Trinitas. Jawaban: Betul! Dan itu juga yang diimani oleh kaum Kristiani. Mereka tidak mengimani tiga Tuhan. Mereka sepenuhnya mengimani bahwa membagi dan membelah esensi Tuhan itu merupakan bentuk kesyirikan yang mereka tolak keras. Keberatan ketiga: Adalah sebuah kesyirikan yang tak diampuni jika kita menyekutukan Tuhan dengan makhluk atau apapun, selain Tuhan. Jawaban: Sekali lagi, betul! Kaum Kristiani menolak menyekutukan Tuhan dengan selain-Nya. Bagi orang Kristen, Anak dan Ruh Kudus itu bukan dua makhluk yang disekutukan dengan Tuhan. Jadi, jangan dibayangkan Trinitas berarti ada satu Tuhan (Bapak) yang didampingi oleh dua makhluk-Nya, yakni Anak (Yesus Kristus) dan Ruh Kudus. Bagi orang Kristen, Bapak, Anak dan Ruh Kudus itu satu Tuhan yang tidak dipecah-pecah atau dipartisi. Keberatan keempat: Tuhan tidak mungkin Yesus Kristus, putera Maryam. Sebab jika demikian adanya, maka berarti Tuhan itu makhluk. Jawaban: Kaum Kristiani tidak mengimani Yesus Kristus sebagai ciptaan Tuhan. Yesus itu eternal dalam Tuhan, yang dengan-Nya Tuhan menciptakan. Jadi, jangan dibayangkan Tuhan menciptakan Yesus, kemudian dijadikan Tuhan oleh kaum Kristiani. Yang benar ialah, dalam paham Kristem, Tuhan begitu mencintai manusia sehingga Ia turun ke bumi menjadi manusia (Yesus). Karena itu, bagi orang Kristen, Yesus itu sepenuhnya Tuhan. Keberatan kelima: Tapi bukankah orang Kristen sendiri menyebut Yesus sebagai anak Tuhan. Bagaimana mungkin seseorang yang dilahirkan menjadi Tuhan? Jawaban: Iya betul, kaum Kristiani menyebut Yesus sebagai anak Tuhan. Namun demikian, jangan dibayangkan kelahiran Yesus itu bersifat fisik seperti bayi yang mbrojol dari vagina perempuan, sehingga Ia bisa disebut makhluk. Tuhan itu bersifat spiritual, sehingga kelahiran Yesus sesuai dengan sifat Tuhan yang spiritual itu. Agar mudah dipahami, saya akan gunakan analogi berikut: Pikiran atau ide yang muncul di kepala kita bersifat intelektual, bukan fisikal. Betul kan? Ketika kita melihat lukisan atau ketika kita membaca buku, maka dalam kepala kita terlahir suatu ide atau pikiran. Kelahiran ide atau pikiran itu tidak bersifat fisik, melainkan sesuai dengan watak pikiran yang bersifat intelektual. Memang argumen analogis memiliki kelemahan, tapi minimal ini membantu kita memahami bagaimana ide (bisa kita sebut “kata” atau “logos” atau “anak”) terlahir bukan secara fisik. Kita melahirkan ide ketika kita mulai mengerti/tahu sesuatu. Tuhan itu maha tahu, sehingga ide/logos/anak ada bersama Tuhan secara azali. Berbeda dengan kita, manusia, yang mengerti atau tahu sesuatu secara berproses. Tuhan tahu sesuatu tidak berproses, karena tahu adalah sifat Tuhan yang azali dan tak terpisah dari-Nya. Karenanya, Tuhan dan ide/logos/anak tak terpisahkan, bersifat eternal. Tidak berawal, sebagaimana pengetahuan Tuhan tidak berawal. (Kemungkinan, jawaban ini perlu dibaca lebih dari sekali ya. Baca pelan-pelan, insya Allah dapat dimengerti. Saya mengadopsi penjelasan ini dari Thomas Aquinas). Apa ada keberatan lain? Kita akan jawab bersama-sama. *** (Munim Sirry)
0 Comments
Leave a Reply. |
Risalah Amman (kesepakatan ulama dan cendekiawan seluruh dunia tahun 2005 di Yordania):"Siapa saja yang mengikuti dan menganut salah satu dari empat mazhab Ahlus Sunnah (Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali), dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaydi), mazhab Ibadi dan mazhab Zhahiri adalah Muslim. " Archives
April 2024
Categories
All
|